Orang dengan Kecerdasan Emosional Menggunakan Trik Psikologis Sederhana Ini untuk Mengubah Perspektif dan Mengontrol Emosinya

Orang dengan Kecerdasan Emosional Menggunakan Trik Psikologis Sederhana Ini untuk Mengubah Perspektif dan Mengontrol Emosinya

Ben dan Amy tidak saling mengenal, tetapi mereka berdua baru saja kehilangan pekerjaan. Awalnya, mereka berdua hancur.

“Apa yang akan saya lakukan sekarang?” mereka berdua bertanya.

Mereka masing-masing tertidur, berenang di lautan emosi negatif.

Di pagi hari, Ben bangun dengan putus asa. “Hal ini selalu terjadi padaku,” pikirnya. “Saya memiliki nasib terburuk.” Pikiran negatif Ben memberi makan dirinya sendiri. Mereka menciptakan badai yang mengamuk di kepalanya, mencegahnya memulai pencarian pekerjaan barunya–atau melakukan hal lain yang produktif.

Seperti Ben, Amy bangun dengan perut buncit. Tetapi tanggapannya berbeda: Dia mengambil kendali atau pikirannya dan mengubah perspektifnya:

“Pekerjaan itu tidak akan pernah membawa saya kemana-mana,” pikirnya. “Saya yakin saya dapat menemukan sesuatu yang lebih baik. Lebih baik lagi, saya sudah lama ingin keluar sendiri. Mungkin ini adalah awal yang saya butuhkan.”

“Kehilangan pekerjaan ini akan menjadi hal terbaik yang pernah terjadi padaku.”

Meskipun menghadapi situasi yang sama, reaksi Amy jauh lebih bermanfaat. Dengan melatih kecerdasan emosional, dia mampu mengubah cara dia memandang keadaannya. Pergeseran perspektif sederhana ini memungkinkan dia untuk mengendalikan emosinya, membuatnya juga mengendalikan situasi.

Saya suka menyebut teknik ini:

Mengganti kacamata.

Cara meredakan emosi kendalikan, ubah perspektif Anda, dan berpikir positif

Orang yang memakai kacamata tahu bahwa perubahan resep terkadang diperlukan, agar mereka dapat melihat lebih jelas.

Terkadang, kita perlu melakukan hal yang sama secara mental: Pikiran dan emosi Anda dapat mengaburkan visi dan penilaian Anda. Jika itu masalahnya, Anda perlu mengganti kacamata Anda: yaitu, ubah perspektif Anda.

Teknik mengganti kacamata berakar pada prinsip-prinsip psikologi kognitif.
Pada 1950-an, psikolog Albert Ellis mengajarkan bahwa pemikiran irasional adalah akar penyebab banyak masalah emosional. Misalnya, keyakinan irasional seperti Ben mengarah pada konsekuensi emosional yang tidak sehat, seperti sabotase diri: Karena Ben percaya bahwa dia tidak beruntung, dia menjadi putus asa dan tidak termotivasi.

Sebaliknya, pemikiran rasional Amy memungkinkan dia merasakan kekecewaan dan frustrasi, tetapi sampai batas tertentu. Dia juga menyadari bahwa banyak orang kehilangan pekerjaan dan berhasil, dan bahwa perubahan keadaan bahkan dapat membawa hasil yang positif.

Dengan mengganti kacamatanya, Amy tetap seimbang dan optimis, menciptakan konsekuensi emosional yang sehat.

Jadi, jika Anda sering terjebak dalam siklus berpikir negatif, cobalah hal berikut:

Tuliskan

Menuliskan pikiran Anda–dengan pena dan kertas yang sebenarnya, bukan hanya mengetik–bisa menjadi cara yang ampuh untuk memaksa diri Anda memperhitungkan perasaan Anda.

Misalnya, bayangkan Ben membutuhkan waktu untuk menggambarkan perasaannya di atas kertas. Dia mungkin percaya bahwa dia benar-benar tidak beruntung dan tidak ada kemungkinan dia akan menemukan pekerjaan lain. Tetapi proses sederhana menulis pemikiran-pemikiran ini dapat membantunya memperlambat, berpikir, dan mengevaluasi kembali validitas pemikiran-pemikiran tersebut.

Bicaralah dengan seseorang

Saat Anda menyuarakan pikiran dan perasaan Anda kepada seseorang yang Anda percaya, Anda mungkin menemukan diri Anda memikirkan kembali pendapat Anda saat Anda berbicara.

Dan bahkan jika tidak, Anda memberi orang itu kesempatan untuk memberikan umpan balik yang berharga, untuk memakai kacamatanya sebentar. Dengan kata lain, mereka membantu Anda melihat situasi melalui mata mereka, yang dapat membantu Anda menilai kembali pikiran dan perasaan Anda sendiri.

Isi pikiran Anda dengan pikiran positif

Perasaan negatif seperti keraguan diri dan rasa mengasihani diri sendiri dapat dengan cepat berputar lepas kendali. Berfokus pada pikiran positif dapat membantu Anda menemukan keseimbangan.

Misalnya, Ben dapat membuat daftar potensi konsekuensi positif dari kehilangan pekerjaannya:

  • menemukan pekerjaan baru yang lebih disukainya daripada pekerjaan sebelumnya
  • memiliki waktu untuk berhubungan kembali dengan keluarga atau teman

  • kesempatan untuk menilai kembali prioritas
  • motivasi untuk mencoba sesuatu yang baru
  • Dengan berfokus pada hasil positif ini, Ben dapat membentuk pendekatan yang lebih optimis, namun tetap realistis. Ini tidak akan sepenuhnya menghilangkan perasaan negatif, tetapi dapat membantu menjaga mereka tetap di tempatnya.

    Jadi, pada saat Anda menemukan emosi Anda bekerja melawan Anda, tanyakan pada diri sendiri:

    Apakah saya perlu mengganti kacamata saya?

    Karena mengubah perspektif dapat membantu Anda melihat dunia dengan cara yang berbeda.

    (Jika Anda menikmati artikel ini, pastikan untuk mendaftar ke kursus kecerdasan emosional gratis saya, di mana setiap hari selama 10 hari, Anda mendapatkan aturan yang dirancang untuk membantu Anda membuat emosi bekerja untuk Anda , bukannya melawanmu.)

    Baca selengkapnya