Kekuasaan Maritim Sriwijaya: Perpaduan Spiritualitas dan Perdagangan

kerajaan sriwijaya bercorak agama

Tahukah Anda? Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim bercorak agama Buddha yang pernah berkuasa di Sumatera sekitar abad ke-7 hingga ke-13. Kerajaan ini memiliki pengaruh yang besar di kawasan Asia Tenggara, terutama dalam bidang perdagangan dan penyebaran agama Buddha.

Kerajaan Sriwijaya berkembang pesat pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa (835-860). Pada masa pemerintahannya, Sriwijaya berhasil menguasai jalur perdagangan laut di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan. Selain itu, Sriwijaya juga menjadi pusat pendidikan dan penyebaran agama Buddha di Asia Tenggara.

Ibu kota Kerajaan Sriwijaya terletak di Palembang, Sumatera Selatan. Di kota ini terdapat banyak candi dan bangunan keagamaan lainnya. Salah satu candi yang terkenal di Sriwijaya adalah Candi Borobudur. Candi ini dibangun pada abad ke-8 dan merupakan salah satu candi Buddha terbesar di dunia.

Kerajaan Sriwijaya berakhir pada abad ke-13 setelah mengalami serangan dari Kerajaan Chola dari India. Namun, pengaruh Sriwijaya masih tetap terasa di kawasan Asia Tenggara, terutama dalam bidang budaya dan agama.

Kerajaan Sriwijaya: Kerajaan Maritim yang Bercorak Agama Buddha

Kerajaan Sriwijaya Buddha

Pengantar

Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan maritim terbesar di Nusantara. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-7 Masehi dan berpusat di Palembang, Sumatera Selatan. Sriwijaya menguasai jalur perdagangan laut yang menghubungkan Cina, India, dan Asia Tenggara. Kerajaan ini juga menjadi pusat penyebaran agama Buddha di Nusantara.

Agama Buddha di Kerajaan Sriwijaya

Agama Buddha masuk ke Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 Masehi. Agama ini dibawa oleh para pedagang dan pelaut dari India. Awalnya, agama Buddha hanya dianut oleh golongan bangsawan dan pedagang. Namun, lama-kelamaan, agama Buddha mulai menyebar ke seluruh lapisan masyarakat.

Agama Buddha di Kerajaan Sriwijaya

Bukti-Bukti Adanya Agama Buddha di Kerajaan Sriwijaya

Terdapat beberapa bukti yang menunjukkan bahwa agama Buddha pernah berkembang pesat di Kerajaan Sriwijaya. Di antaranya adalah:

  • Prasasti Kedukan Bukit (683 Masehi) yang menyebutkan tentang seorang raja bernama Dapunta Hyang Jayanasa yang menganut agama Buddha.
  • Prasasti Talang Tuwo (684 Masehi) yang menyebutkan tentang pembangunan sebuah candi Buddha oleh raja Dapunta Hyang Jayanasa.
  • Prasasti Karang Berahi (686 Masehi) yang menyebutkan tentang pembangunan sebuah vihara Buddha oleh raja Dapunta Hyang Jayanasa.
  • Penemuan arca-arca Buddha dan stupa di berbagai daerah di Sumatera Selatan dan sekitarnya.

Kerajaan Sriwijaya sebagai Pusat Penyebaran Agama Buddha

Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat penyebaran agama Buddha di Nusantara. Hal ini karena:

  • Sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang memiliki hubungan erat dengan India, tempat asal agama Buddha.
  • Sriwijaya memiliki banyak pelabuhan yang menjadi tempat persinggahan para pedagang dan pelaut dari berbagai daerah.
  • Sriwijaya memiliki raja-raja yang menganut agama Buddha dan mendukung penyebaran agama ini.

Peran Agama Buddha dalam Kerajaan Sriwijaya

Agama Buddha memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Kerajaan Sriwijaya. Selain sebagai agama, Buddha juga menjadi dasar bagi sistem pemerintahan dan sosial kerajaan ini.

Peran Agama Buddha dalam Kerajaan Sriwijaya

Pengaruh Agama Buddha terhadap Kerajaan Sriwijaya

Agama Buddha memberikan pengaruh yang besar terhadap Kerajaan Sriwijaya. Pengaruh tersebut antara lain:

  • Agama Buddha menjadi dasar bagi sistem pemerintahan kerajaan. Para raja Sriwijaya dianggap sebagai titisan dewa-dewi Buddha.
  • Agama Buddha menjadi dasar bagi sistem sosial kerajaan. Masyarakat Sriwijaya dibagi menjadi beberapa kasta berdasarkan ajaran Buddha.
  • Agama Buddha menjadi dasar bagi kebudayaan kerajaan. Kesenian dan kesusastraan Sriwijaya banyak mengandung unsur-unsur Buddha.

Kesimpulan

Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim terbesar di Nusantara yang bercorak agama Buddha. Agama Buddha masuk ke Sriwijaya pada abad ke-7 Masehi dan dibawa oleh para pedagang dan pelaut dari India. Agama Buddha berkembang pesat di Sriwijaya dan menjadi dasar bagi sistem pemerintahan, sosial, dan budaya kerajaan ini. Sriwijaya menjadi pusat penyebaran agama Buddha di Nusantara dan pengaruhnya menyebar hingga ke seluruh Asia Tenggara.

FAQ

  1. Apa agama yang dianut oleh masyarakat Kerajaan Sriwijaya?
    Agama yang dianut oleh masyarakat Kerajaan Sriwijaya adalah agama Buddha.

  2. Bagaimana agama Buddha masuk ke Kerajaan Sriwijaya?
    Agama Buddha masuk ke Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 Masehi dan dibawa oleh para pedagang dan pelaut dari India.

  3. Apa bukti-bukti adanya agama Buddha di Kerajaan Sriwijaya?
    Bukti-bukti adanya agama Buddha di Kerajaan Sriwijaya antara lain:

  • Prasasti Kedukan Bukit (683 Masehi) yang menyebutkan tentang seorang raja bernama Dapunta Hyang Jayanasa yang menganut agama Buddha.
  • Prasasti Talang Tuwo (684 Masehi) yang menyebutkan tentang pembangunan sebuah candi Buddha oleh raja Dapunta Hyang Jayanasa.
  • Prasasti Karang Berahi (686 Masehi) yang menyebutkan tentang pembangunan sebuah vihara Buddha oleh raja Dapunta Hyang Jayanasa.
  • Penemuan arca-arca Buddha dan stupa di berbagai daerah di Sumatera Selatan dan sekitarnya.
  1. Apa peran agama Buddha dalam Kerajaan Sriwijaya?
    Agama Buddha memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat Kerajaan Sriwijaya. Selain sebagai agama, Buddha juga menjadi dasar bagi sistem pemerintahan dan sosial kerajaan ini.

  2. Apa pengaruh agama Buddha terhadap Kerajaan Sriwijaya?
    Agama Buddha memberikan pengaruh yang besar terhadap Kerajaan Sriwijaya. Pengaruh tersebut antara lain:

  • Agama Buddha menjadi dasar bagi sistem pemerintahan kerajaan. Para raja Sriwijaya dianggap sebagai titisan dewa-dewi Buddha.
  • Agama Buddha menjadi dasar bagi sistem sosial kerajaan. Masyarakat Sriwijaya dibagi menjadi beberapa kasta berdasarkan ajaran Buddha.
  • Agama Buddha menjadi dasar bagi kebudayaan kerajaan. Kesenian dan kesusastraan Sriwijaya banyak mengandung unsur-unsur Buddha.

Video Sejarah Singkat Kerajaan Sriwijaya