Menyingkap Kerajaan Sriwijaya: Kekuatan Maritim Nusantara yang Legendaris

kerajaan sriwijaya negara

Di masa lalu, Nusantara pernah menjadi saksi kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan maritim yang berpusat di Sumatra ini memiliki pengaruh yang besar di kawasan Asia Tenggara. Bagaimana kisah perjalanan Kerajaan Sriwijaya? Apa saja peninggalan-peninggalan sejarahnya? Yuk, kita simak bersama!

Ketika berbicara tentang kerajaan-kerajaan kuno di Indonesia, Kerajaan Sriwijaya mungkin adalah salah satu yang paling terkenal. Kerajaan ini pernah menjadi salah satu kerajaan terkuat di Asia Tenggara pada abad ke-7 hingga ke-13. Sriwijaya juga dikenal sebagai kerajaan maritim yang menguasai jalur perdagangan laut di Selat Malaka.

Kerajaan Sriwijaya didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada tahun 683 M. Pusat pemerintahan kerajaan ini berada di Palembang, Sumatera Selatan. Pada masa kejayaannya, Sriwijaya menguasai wilayah yang sangat luas, mulai dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, hingga Semenanjung Malaya. Kekuasaan Sriwijaya juga terbentang hingga ke Thailand, Vietnam, dan Myanmar.

Kerajaan Sriwijaya mengalami keruntuhan pada abad ke-13 akibat serangan dari Kerajaan Chola dari India Selatan. Namun, meskipun kerajaan ini telah runtuh, warisannya masih dapat ditemukan hingga saat ini. Beberapa peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya yang terkenal antara lain Candi Muara Takus di Riau, Candi Borobudur dan Prambanan di Jawa Tengah, serta Candi Plaosan di Yogyakarta.

Kerajaan Sriwijaya: Negara Maritim yang Perkasa di Nusantara

Pendahuluan

Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Nusantara pada abad ke-7 hingga ke-13. Kerajaan ini berpusat di Palembang, Sumatra Selatan, dan wilayah kekuasaannya meliputi sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, serta Semenanjung Malaya. Sriwijaya juga memiliki pengaruh yang kuat di laut, mengendalikan jalur perdagangan penting di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan.

Raja-Raja Sriwijaya

Sriwijaya diperintah oleh raja-raja yang bergelar Sri Maharaja. Raja pertama Sriwijaya adalah Sri Jayanasa, yang memerintah pada abad ke-7. Raja-raja Sriwijaya yang terkenal lainnya termasuk Raja Balaputradewa, yang memerintah pada abad ke-9 dan memimpin Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya, serta Raja Sanggramawijaya, yang memerintah pada abad ke-10 dan dikenal sebagai seorang raja yang bijaksana dan adil.

Ekonomi Sriwijaya

Ekonomi Sriwijaya sebagian besar didasarkan pada perdagangan. Kerajaan ini mengendalikan jalur perdagangan penting di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan, yang menghubungkan Asia Tenggara dengan Tiongkok, India, dan Timur Tengah. Selain itu, Sriwijaya juga memproduksi berbagai komoditas, seperti beras, lada, dan emas.

Agama Sriwijaya

Agama utama di Sriwijaya adalah Buddha Mahayana. Agama ini dibawa ke Sriwijaya oleh para pedagang dan pelaut dari India dan Tiongkok. Buddha Mahayana mengajarkan tentang kasih sayang dan belas kasih, dan menekankan pentingnya pencerahan spiritual.

Kesenian Sriwijaya

Kesenian Sriwijaya sangat dipengaruhi oleh budaya India dan Tiongkok. Seni lukis dan ukir Sriwijaya terkenal dengan keindahan dan kehalusannya. Beberapa contoh seni lukis Sriwijaya yang terkenal termasuk lukisan dinding di Candi Borobudur dan Prambanan. Sedangkan contoh seni ukir Sriwijaya yang terkenal termasuk patung Buddha di Candi Muara Takus dan patung gajah di Candi Loro Jonggrang.

Kejayaan Sriwijaya

Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-9 di bawah pemerintahan Raja Balaputradewa. Pada masa ini, Sriwijaya menguasai sebagian besar wilayah Nusantara dan menjadi kerajaan maritim terkuat di Asia Tenggara. Sriwijaya juga menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara, seperti Kerajaan Mataram dan Kerajaan Kediri.

Keruntuhan Sriwijaya

Sriwijaya mulai mengalami kemunduran pada abad ke-11. Kerajaan ini menghadapi serangan dari kerajaan-kerajaan lain di Nusantara, seperti Kerajaan Singhasari dan Kerajaan Majapahit. Selain itu, Sriwijaya juga menghadapi persaingan dari pedagang-pedagang asing, seperti pedagang Arab dan pedagang Eropa. Pada abad ke-13, Sriwijaya akhirnya runtuh dan digantikan oleh Kerajaan Majapahit.

Warisan Sriwijaya

Sriwijaya meninggalkan warisan yang besar bagi Nusantara. Kerajaan ini memperkenalkan agama Buddha Mahayana ke Nusantara dan menjadi pusat penyebaran agama Buddha di Asia Tenggara. Sriwijaya juga mengembangkan sistem pemerintahan yang teratur dan maju, serta memiliki kesenian dan budaya yang tinggi. Kerajaan Sriwijaya menjadi salah satu kerajaan terbesar dan terkuat di Asia Tenggara, serta meninggalkan warisan yang besar bagi Nusantara.

Kesimpulan

Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan terbesar dan terkuat di Nusantara pada abad ke-7 hingga ke-13. Kerajaan ini berpusat di Palembang, Sumatra Selatan, dan wilayah kekuasaannya meliputi sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, serta Semenanjung Malaya. Sriwijaya juga memiliki pengaruh yang kuat di laut, mengendalikan jalur perdagangan penting di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan. Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-9 di bawah pemerintahan Raja Balaputradewa, dan kemudian mulai mengalami kemunduran pada abad ke-11 hingga akhirnya runtuh pada abad ke-13. Meskipun demikian, Sriwijaya meninggalkan warisan yang besar bagi Nusantara, seperti agama Buddha Mahayana, sistem pemerintahan yang teratur dan maju, serta kesenian dan budaya yang tinggi.

FAQs

1. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan keruntuhan Kerajaan Sriwijaya?

Faktor-faktor yang menyebabkan keruntuhan Kerajaan Sriwijaya antara lain serangan dari kerajaan-kerajaan lain di Nusantara, persaingan dari pedagang-pedagang asing, dan bencana alam.

2. Apa saja warisan yang ditinggalkan oleh Kerajaan Sriwijaya?

Warisan yang ditinggalkan oleh Kerajaan Sriwijaya antara lain agama Buddha Mahayana, sistem pemerintahan yang teratur dan maju, serta kesenian dan budaya yang tinggi.

3. Siapa saja raja-raja terkenal dalam Kerajaan Sriwijaya?

Raja-raja terkenal dalam Kerajaan Sriwijaya antara lain Raja Jayanasa, Raja Balaputradewa, dan Raja Sanggramawijaya.

4. Apa saja sumber sejarah yang digunakan untuk mempelajari Kerajaan Sriwijaya?

Sumber sejarah yang digunakan untuk mempelajari Kerajaan Sriwijaya antara lain prasasti, catatan sejarah Tiongkok, dan catatan sejarah India.

5. Di mana saja wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya?

Wilayah kekuasaan Kerajaan Sriwijaya meliputi sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, serta Semenanjung Malaya.

.