Daya Tahan Sekolah di Tengah Pandemi, Bagaimana Strateginya?

Apabila lembaga pendidikan yaitu sekolah sebagai penyedia jasa layanan pendidikan adalah penting untuk memahami pemasaran dan menjadi seorang pemasar yang memahami kedudukan pendidikan sebagai sebuah layanan jasa non profit. Hal tersebut sangat penting supaya penerapan konsep marketing atau pemasaran pendidikan ada di posisi yang tepat sesuai dengan suatu nilai dan sifat dari pendidikan.

Masa kini pasalnya pendidikan yang laku dipasarkan adalah pendidikan yang memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Produk jasa yang dihasilkan memiliki standar, spesifikasi, dan kemasan layanan,
2. Produk jasa sebagai ciri khas juga keunggulan,
3. Memiliki pangsa/sasaran yang begitu jelas,
4. Mempunyai jaringan dan media, dan
5. Memiliki tenaga pemasar.

Kelima karakteristik tersebut, bisa digunakan sebagai standar lembaga pendidikan untuk menghasilkan pelayanan jasa, sehingga jasa yang dihasilkan bisa diterima oleh konsumen.

Konsep marketing untuk lembaga pendidikan yaitu sekolah mutlak diperlukan, mengapa demikian? begini ulasannya.

1. Sebagai suatu lembaga yang nonprofit, selanjutnya bergerak dalam bidang jasa pendidikan, perlu sekali meyakinkan kepada masyarakat yang layaknya sebagai pelanggan seperti orang tua, peserta didik, serta pihak-pihak lainnya bahwa suatu lembaga pendidikan kini masih tetap eksis.

2. Perlu sekali meyakinkan masyarakat sekitar yang merupakan sebagai pelanggan bahwa layanan jasa pendidikan kini masih sangat relevan sekali dengan kebutuhan masyarakat.

3. Ketiga, lembaga pendidikan juga perlu melakukan kegiatan pemasaran agar macam- macam jenis pendidikan mampu dikenal masyarakat sekitar serta mampu dimengerti secara luas oleh pelanggan.

4. Keempat, supaya tetap eksistensi lembaga pendidikan tidak ditinggalkan oleh masyarakat luas

Pengaruh adanya globalisasi terlebih disrupsi revolusi industri 4.0 dan pandemi COVID-19 telah melahirkan adanya suatu persaingan yang cukup ketat dalam dunia pendidikan, selain itu telah mengubah fokus manajemen pendidikan. Dari yang dulunya hanya sekedar alat untuk melayani proses pendidikan secara kelembagaan, kini telah menjadi bagaimana membuat pemakai pendidikan, diubah menjadi suatu pelanggan pendidikan.

Nyatanya masyarakat memang membutuhkan pendidikan yang bermutu juga layanan jasa pendidikan yang sangat baik, bermutu berartikan lembaga pendidikan yang mampu memberikan tawaran produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan seperti kurikulum yang bervariasi dan memiliki suatu kelebihan sendiri dalam bidang-bidang khusus. Selain itu juga layanan jasa pendidikan yang bisa memberikan fasilitas yang nyaman, komunikasi yang ramah, serta konsultasi yang kontinu bagi pelangan.

Pendidikan sesungguhnya memiliki peranan yang begitu strategis dalam masyarakat. Masyarakat menginginkan pendidikan yang mampu memberikan adanya aspek penanaman nilai-nilai pada sikap dan tingkah laku, dalam hal ini manusia yang berkualitas yaitu manusia yang beriman, kreatif, bertaqwa, berinovatif, berwawasan pengetahuan, tentunya juga berahlak mulia, disiplin dan bertanggung jawab serta juga insan yang menguasai iptek. Visi tersebutlah yang perlu sekali dikembangkan dalam bidang pendidikan, sehingga dengan demikian tidak akan muncul khawatir bagi para orang tua, masyarakat, stakeholedr, dan para generasi peserta didik.

Baca Juga :   Kini Melonjak Lagi Kasus Corona di RI Capai 14.518

Kemudian supaya lembaga-lembaga pendidikan mendapat peserta didik, serta harus ada peningkatan mutu pendidikan sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat luas. Lembaga pendidikan kini dituntut untuk selalu mengubah strateginya, gunanya menjamin kesesuaian antara tuntutan lingkungan dan persaingan serta kekuatan internal yang dimiliki lembaga pendidikan tersebut.

Lantas stategi apa yang harus dilakukan oleh sekolah ?

1. Strategi pemasaran produk jasa pendidikan dengan menerapkan strategi diferensiasi seperti inovasi produk, pelayanan yang baik, keunggulan kerja, citra merek (brand image), kemudian strategi keunggulan biaya seperti biaya tinggi dengan produk dan layanan yang baik serta strategi fokus seperti fokus dalam hal Standar Kompetensi Lulusan sebagai luaran outcomes yang terdapat kriteria tujuan pendidikan nasional.

2. Focus yang mempengaruhi strategi pemasaran produk jasa pendidikan yaitu fasilitas dan layanan, kualitas produk, serta harga.

3. Guna mengukur efektivitas strategi pemasaran produk jasa pendidikan, maka bisa dilihat dari sejauh mana target yang telah dicapai oleh manajemen sekolah. Efektifitas strategi pemasaran targetnya bisa diukur dari adanya tingkat kepuasan pelangan terhadap produk jasa pendidikan sebuah sekolah dan tingkat ketercapaiannya dalam kurun waktu 5 tahun terakhir jumlah siswa yang masuk di sekolah tersebut, apakah sudah mengalami peningkatan pada setiap tahunnya.

Bagi lembaga pendidikan yaitu sekolah swasta salah satunya, perolehan siswa di tahun ajaran 2020-2021 hampir keseluruhan mengalami suatu penurunan jumlah siswa. Pandemi COVID-19 memang telah menguji strategi pemasaran lembaga pendidikan, sekolah yang mampu bertahan adalah sekolah yang memiliki strategi keunggulan yang mampu bersaing berkelanjutan.

Kini yang bisa menjadi tolak ukur keberlangsungan sekolah swasta sebagai lembaga penyedia jasa adalah PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) adalah dari sebuah perolehan siswa dalam setiap tahun ajarannya. Tidak dapat dipungkiri apabila persaingan antar sekolah swastapun dilakukan dengan cara mendahului start terlebih dulu pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

Jadi disimpulkan bahwa sekolah swasta yang tidak peka atau kurang mampu menangkap kebutuhan stakeholder secara luas, maka kemajuan sekolah swasta akan menuju masa kemunduran atau kebangkrutan. Tantangan dan ancaman pendidikan swasta jelas sangat kontekstual dan strategi dengan perkembangan zaman meliputi adanya sebuah globalisasi dan dirsupsi juga pandemi COVID-19.

Originally posted 2021-01-30 15:00:54.