Urutan Kerajaan Mataram: Perjalanan Panjang Kesultanan Jawa yang Gemilang

urutan kerajaan mataram

Kerajaan Mataram: Kisah Kejayaan dan Keruntuhan Dinasti Besar Jawa

Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan besar dan berpengaruh di Jawa. Pada masa kejayaannya, Mataram menguasai hampir seluruh pulau Jawa dan menjadi salah satu kekuatan utama di Nusantara. Namun, kerajaan ini juga mengalami masa-masa sulit dan akhirnya runtuh.

Dalam perjalanan sejarahnya, Kerajaan Mataram mengalami beberapa kali perpecahan dan penyatuan kembali. Kerajaan ini juga pernah berpindah ibu kota beberapa kali sebelum akhirnya menetap di Surakarta.

Kerajaan Mataram berdiri pada tahun 1558 oleh Panembahan Senopati. Ia berhasil menyatukan beberapa kerajaan kecil di Jawa Tengah dan kemudian mendirikan Kerajaan Mataram. Pada masa pemerintahan Panembahan Senopati, Kerajaan Mataram berhasil menaklukkan beberapa kerajaan lainnya di Jawa Timur dan Jawa Barat.

Periode ini ditandai dengan ekspansi wilayah Kerajaan Mataram yang pesat. Kerajaan Mataram berhasil menguasai hampir seluruh Jawa dan menjadi kerajaan terbesar di Nusantara. Ibu kota Kerajaan Mataram pun dipindah dari Pajang ke Surakarta.

Pada masa pemerintahan Sultan Agung, Kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaannya. Sultan Agung merupakan raja yang ambisius dan berhasil menaklukkan beberapa kerajaan lainnya di Nusantara, termasuk Kesultanan Banten dan Kesultanan Makassar.

Fase selanjutnya yang menjadi pengakhiran Mataram Lama. Perebutan tahhta antara Amangkurat I dan Sunan Amangkurat II menyebabkan Mataram dibagi menjadi dua, Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Cirebon (kemudian dipindahkan ke Yogyakarta).

Pembagian Kerajaan Mataram ini mengawali jatuhnya Mataram. Kedua kerajaan pecahan ini terus menerus terlibat dalam konflik dan pertikaian. Pada akhirnya, Kerajaan Mataram runtuh pada tahun 1755 setelah ditaklukkan oleh Kerajaan Belanda.

Urutan Kerajaan Mataram: Jejak Kejayaan dan Kejatuhan Dinasti Jawa yang Legendaris

Awal Mula Berdirinya Kerajaan Mataram

Pada abad ke-8 Masehi, berdirilah Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah. Kerajaan ini didirikan oleh Raja Sanjaya, seorang penganut Hindu yang berkuasa selama 33 tahun. Sanjaya berhasil menyatukan berbagai kerajaan kecil di Jawa Tengah dan membangun kerajaan yang kuat.

Dinasti Sanjaya dan Syailendra

Setelah Sanjaya, Kerajaan Mataram Kuno dipimpin oleh raja-raja dari Dinasti Sanjaya dan Syailendra secara bergantian. Para raja dari kedua dinasti ini berhasil membawa Kerajaan Mataram Kuno mencapai kejayaannya.

Candi Borobudur dan Prambanan, Saksi Bisu Kejayaan Mataram Kuno

Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno juga terlihat dari pembangunan candi-candi megah. Candi Borobudur dan Candi Prambanan merupakan dua candi terbesar yang dibangun pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Candi Borobudur dibangun oleh Dinasti Syailendra sebagai tempat pemujaan bagi umat Buddha, sedangkan Candi Prambanan dibangun oleh Dinasti Sanjaya sebagai tempat pemujaan bagi umat Hindu.

Perpecahan dan Kejatuhan Kerajaan Mataram Kuno

Namun, pada abad ke-10 Masehi, Kerajaan Mataram Kuno mulai mengalami perpecahan. Kerajaan ini terpecah menjadi dua bagian, yaitu Kerajaan Mataram Timur dan Kerajaan Mataram Barat. Perpecahan ini disebabkan oleh perebutan kekuasaan antara dua putra Raja Balitung, yaitu Mpu Sindok dan Mpu Daksa.

Kerajaan Mataram Islam

Pada abad ke-16 Masehi, Kerajaan Mataram Kuno akhirnya runtuh. Pangeran Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Nusantara yang berhasil menyatukan seluruh kerajaan-kerajaan kecil di Jawa dan Bali.

Kerajaan Mataram Islam

Pada abad ke-16 Masehi, Kerajaan Mataram Islam didirikan oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo. Kerajaan ini berpusat di Kota Gede, Yogyakarta. Kerajaan Mataram Islam merupakan kerajaan Islam terbesar di Jawa yang berhasil menguasai wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagian Jawa Barat.

Pemindahan Ibu Kota ke Surakarta

Pada abad ke-18 Masehi, ibu kota Kerajaan Mataram Islam dipindahkan ke Surakarta oleh Paku Buwono II. Pemindahan ibu kota ini disebabkan oleh terjadinya pemberontakan yang dipimpin oleh Raden Mas Said.

Perang Jawa dan Akhir Kerajaan Mataram Islam

Pada abad ke-19 Masehi, Kerajaan Mataram Islam menghadapi Perang Jawa melawan Belanda. Perang ini berlangsung selama lima tahun dan berakhir dengan kekalahan Kerajaan Mataram Islam. Kerajaan Mataram Islam kemudian dibubarkan oleh Belanda pada tahun 1830.

Kesimpulan

Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan terbesar dan terkuat di Jawa. Kerajaan ini mengalami pasang surut selama berabad-abad hingga akhirnya runtuh pada abad ke-19 Masehi. Namun, kerajaan ini meninggalkan jejak-jejak kejayaan berupa candi-candi megah yang masih berdiri hingga saat ini.

FAQs

  1. Apa saja faktor yang menyebabkan runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno?

Perpecahan akibat perebutan kekuasaan, serangan dari kerajaan-kerajaan lain, dan bencana alam merupakan beberapa faktor yang menyebabkan runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno.

  1. Siapa saja raja-raja yang memerintah Kerajaan Mataram Islam?

Kerajaan Mataram Islam diperintah oleh raja-raja dari Dinasti Mataram, yaitu Sultan Agung Hanyokrokusumo, Amangkurat I, Amangkurat II, Amangkurat III, dan Paku Buwono II.

  1. Apa saja prestasi yang dicapai oleh Sultan Agung Hanyokrokusumo?

Sultan Agung Hanyokrokusumo adalah raja terbesar Kerajaan Mataram Islam. Beliau berhasil memperluas wilayah kerajaan, membangun Kraton Kasunanan Surakarta, dan melakukan perlawanan terhadap Belanda.

  1. Apa saja dampak Perang Jawa terhadap Kerajaan Mataram Islam?

Perang Jawa menyebabkan Kerajaan Mataram Islam mengalami kekalahan dan akhirnya dibubarkan oleh Belanda. Perang ini juga menyebabkan terjadinya pemiskinan dan kesengsaraan rakyat Mataram.

.