Prasasti Sriwijaya: Jejak Kejayaan Maritim Nusantara

kerajaan sriwijaya prasasti

Tahukah Anda tentang Kerajaan Sriwijaya? Kerajaan maritim yang pernah berjaya di Nusantara ini meninggalkan banyak warisan sejarah, salah satunya adalah prasasti. Prasasti-prasasti Kerajaan Sriwijaya tidak hanya menjadi saksi bisu kejayaan kerajaan ini, tetapi juga menyimpan berbagai informasi penting tentang sejarah, budaya, dan kehidupan masyarakat pada masa itu.

Prasasti Kerajaan Sriwijaya umumnya ditulis menggunakan bahasa Melayu Kuno dan ditulis dengan aksara Pallawa atau Jawa Kuno. Prasasti-prasasti ini berisi berbagai informasi, seperti silsilah raja-raja Sriwijaya, peristiwa-peristiwa penting, aturan-aturan kerajaan, dan sebagainya. Informasi-informasi ini sangat penting untuk memahami sejarah Kerajaan Sriwijaya dan perkembangannya dari waktu ke waktu.

Prasasti Kerajaan Sriwijaya juga memberikan informasi tentang kehidupan masyarakat pada masa itu. Dari prasasti-prasasti ini, kita dapat mengetahui bahwa masyarakat Kerajaan Sriwijaya memiliki sistem sosial yang kompleks, dengan berbagai lapisan masyarakat yang berbeda. Masyarakat Sriwijaya juga memiliki sistem pemerintahan yang teratur, dengan raja sebagai pemimpin tertinggi. Selain itu, prasasti-prasasti ini juga memberikan informasi tentang kebudayaan masyarakat Sriwijaya, seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.

Prasasti Kerajaan Sriwijaya merupakan sumber informasi yang sangat penting bagi para sejarawan dan peneliti untuk mempelajari sejarah Kerajaan Sriwijaya. Prasasti-prasasti ini juga menjadi bukti kejayaan dan pengaruh Kerajaan Sriwijaya di Nusantara pada masa lalu.

kerajaansriwijayaprasastisebagaijejakperadabanmaritimnusantara”>Kerajaan Sriwijaya: Prasasti Sebagai Jejak Peradaban Maritim Nusantara

Pendahuluan

Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan maritim terbesar dan terkuat di Nusantara pada abad ke-7 hingga ke-13. Kerajaan ini berpusat di Palembang, Sumatera Selatan, dan memiliki wilayah kekuasaan yang meliputi sebagian besar Sumatera, Jawa, Kalimantan, serta Semenanjung Malaya.

Prasasti merupakan salah satu sumber sejarah yang sangat penting untuk mengungkap keberadaan dan kejayaan Kerajaan Sriwijaya. Prasasti-prasasti tersebut ditemukan di berbagai wilayah bekas kekuasaan Sriwijaya, dan berisi informasi tentang sejarah, pemerintahan, ekonomi, sosial, dan budaya kerajaan tersebut.

Prasasti Kedukan Bukit


Prasasti Kedukan Bukit

Prasasti Kedukan Bukit merupakan salah satu prasasti tertua yang dikeluarkan oleh Kerajaan Sriwijaya. Prasasti ini ditemukan di Bukit Siguntang, Palembang, Sumatera Selatan, dan berangka tahun 683 Masehi.

Prasasti Kedukan Bukit berisi tentang penggalian Terusan Kedukan Bukit oleh Dapunta Hyang Jayanasa, seorang raja Sriwijaya. Terusan Kedukan Bukit ini berfungsi untuk menghubungkan Sungai Musi dengan Sungai Banyuasin, sehingga memudahkan lalu lintas perdagangan antara Kerajaan Sriwijaya dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara.

Prasasti Talang Tuo


Prasasti Talang Tuo

Prasasti Talang Tuo merupakan prasasti yang dikeluarkan oleh Kerajaan Sriwijaya pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa. Prasasti ini ditemukan di Desa Talang Tuo, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, dan berangka tahun 686 Masehi.

Prasasti Talang Tuo berisi tentang penetapan hukum dan peraturan oleh Raja Balaputradewa. Hukum dan peraturan tersebut meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti hukum pidana, hukum perdata, hukum ekonomi, dan hukum sosial.

Prasasti Kota Kapur


Prasasti Kota Kapur

Prasasti Kota Kapur merupakan prasasti yang dikeluarkan oleh Kerajaan Sriwijaya pada masa pemerintahan Raja Adityawarman. Prasasti ini ditemukan di Desa Kota Kapur, Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, dan berangka tahun 1370 Masehi.

Prasasti Kota Kapur berisi tentang pendirian candi dan vihara oleh Raja Adityawarman. Candi dan vihara tersebut dibangun sebagai tempat ibadah umat Buddha dan umat Hindu.

Prasasti Ligor


Prasasti Ligor

Prasasti Ligor merupakan prasasti yang dikeluarkan oleh Kerajaan Sriwijaya pada masa pemerintahan Raja Rajendra Chola I. Prasasti ini ditemukan di Ligor, Thailand, dan berangka tahun 1028 Masehi.

Prasasti Ligor berisi tentang serangan Kerajaan Chola dari India ke Kerajaan Sriwijaya. Serangan tersebut dipimpin langsung oleh Raja Rajendra Chola I dan berhasil menaklukkan Kerajaan Sriwijaya.

Prasasti Amoghapasa


Prasasti Amoghapasa

Prasasti Amoghapasa merupakan prasasti yang dikeluarkan oleh Kerajaan Sriwijaya pada masa pemerintahan Raja Maravarman. Prasasti ini ditemukan di Desa Karang Anyar, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan berangka tahun 907 Masehi.

Prasasti Amoghapasa berisi tentang pembangunan candi dan vihara oleh Raja Maravarman. Candi dan vihara tersebut dibangun sebagai tempat ibadah umat Buddha dan umat Hindu.

Prasasti Telaga Batu


Prasasti Telaga Batu

Prasasti Telaga Batu merupakan prasasti yang dikeluarkan oleh Kerajaan Sriwijaya pada masa pemerintahan Raja Sri Jayanasa. Prasasti ini ditemukan di Desa Telaga Batu, Kecamatan Rambang Dangku, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, dan berangka tahun 684 Masehi.

Prasasti Telaga Batu berisi tentang penetapan hukum dan peraturan oleh Raja Sri Jayanasa. Hukum dan peraturan tersebut meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti hukum pidana, hukum perdata, hukum ekonomi, dan hukum sosial.

Prasasti Karang Berahi


Prasasti Karang Berahi

Prasasti Karang Berahi merupakan prasasti yang dikeluarkan oleh Kerajaan Sriwijaya pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa. Prasasti ini ditemukan di Karang Berahi, Muara Enim, Sumatera, Palembang, dan berangka tahun 686 Masehi.

Prasasti Karang Berahi berisi tentang penetapan hukum dan peraturan oleh Raja Balaputradewa. Hukum dan peraturan tersebut meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti hukum pidana, hukum perdata, hukum ekonomi, dan hukum sosial.

Prasasti Palas Pasemah


Prasasti Palas Pasemah

Prasasti Palas Pasemah merupakan prasasti yang dikeluarkan oleh Kerajaan Sriwijaya pada masa pemerintahan Raja Adityawarman. Prasasti ini ditemukan di Palas Pasemah, Sumatera Selatan, dan berangka tahun 1355 Masehi.

Prasasti Palas Pasemah berisi tentang penetapan hukum dan peraturan oleh Raja Adityawarman. Hukum dan peraturan tersebut meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti hukum pidana, hukum perdata, hukum ekonomi, dan hukum sosial.

Prasasti Ligor B


Prasasti Ligor B

Prasasti Ligor B merupakan prasasti yang dikeluarkan oleh Kerajaan Sriwijaya pada masa pemerintahan Raja Rajendra Chola I. Prasasti ini ditemukan di Ligor, Thailand, dan berangka tahun 1028 Masehi.

Prasasti Ligor B berisi tentang kemenangan Kerajaan Chola dari India atas Kerajaan Sriwijaya. Kemenangan tersebut diraih setelah Kerajaan Chola berhasil menaklukkan ibu kota Kerajaan Sriwijaya, Palembang.

Prasasti Telaga Batu II


Prasasti Telaga Batu II

Prasasti Telaga Batu II merupakan prasasti yang dikeluarkan oleh Kerajaan Sriwijaya pada masa pemerintahan Raja Sri Jayanasa. Prasasti ini ditemukan di Desa Telaga Batu, Kecamatan Rambang Dangku, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, dan berangka tahun 685 Masehi.

Prasasti Telaga Batu II berisi tentang penetapan hukum dan peraturan oleh Raja Sri Jayanasa. Hukum dan peraturan tersebut meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti hukum pidana, hukum perdata, hukum ekonomi, dan hukum sosial.

Kesimpulan

Prasasti-prasasti Kerajaan Sriwijaya merupakan sumber sejarah yang sangat penting untuk mengungkap keberadaan dan kejayaan kerajaan maritim tersebut. Prasasti-prasasti tersebut berisi informasi tentang sejarah, pemerintahan, ekonomi, sosial, dan budaya Kerajaan Sriwijaya.

Melalui prasasti-prasasti tersebut, kita dapat mengetahui bahwa Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan yang besar dan kuat. Kerajaan ini memiliki wilayah kekuasaan yang luas, sistem pemerintahan yang teratur, perekonomian yang maju, serta kehidupan sosial dan budaya yang berkembang.

Kerajaan Sriwijaya juga merupakan kerajaan yang memainkan peran penting dalam perkembangan agama Buddha di Nusantara. Kerajaan ini menjadi pusat penyebaran agama Buddha dan menjadi tempat tujuan ziarah bagi umat Buddha dari berbagai penjuru Nusantara.

FAQs

  1. Apa saja prasasti-prasasti yang dikeluarkan oleh Kerajaan Sriwijaya?
  2. Sebutkan beberapa isi prasasti Kedukan Bukit!
  3. Apa saja hukum dan peraturan yang ditetapkan oleh Raja Balaputradewa dalam Prasasti Talang Tuo?
  4. Apa tujuan Raja Adityawarman mendirikan candi dan vihara dalam Prasasti Kota Kapur?
  5. Apa yang melatarbelakangi serangan Kerajaan Chola ke Kerajaan Sriwijaya dalam Prasasti Ligor?

.