Memakan makanan secara perlahan, pasalnya mampu menyehatkan tubuh dan juga mampu menurunkan berat badan. Berat badan. Berat badan yang ideal menjadi tanda kalau tubuh sehat. Makan makanan dengan cepat diklaim dapat menambah berat badan. Ada yang mengatakan bahwa seseorang yang kerap makan dengan cepat lebih mungkin mengalami obesitas.

Makan Perlahan Bikin Berat Badan Turun

Memakan makanan secara perlahan, pasalnya mampu menyehatkan tubuh dan juga mampu menurunkan berat badan. Berat badan. Berat badan yang ideal menjadi tanda kalau tubuh sehat. Makan makanan dengan cepat diklaim dapat menambah berat badan. Ada yang mengatakan bahwa seseorang yang kerap makan dengan cepat lebih mungkin mengalami obesitas.

Suatu penelitian mengungkapkan bahwa orang yang makan makanan dengan sangat cepat tidak lambat cenderung mengalami kenaikan berat badan semenjak usianya mulai 20 tahun. Jadi bagi kalian yang ingin menurunkan berat badan dianjurkan memakn makanan secara perlahan.

Nafsu makan sebagian besar dikendalikan hormon. Setelah selesai makan, usus akan menekan suatu hormon ghrelin, yang nantinya akan mengontrol rasa lapar dan kenyang. Hormon-hormon tersebut akan memberi sinyal pada otak seseorang bahwa sudah waktunya seorang tersebut berhenti makan. Proses ini biasanya memerlukan waktu sekitar dua puluh menit. Dengan begini, maka anda yang ingin turun badan disarankan, makan secara perlahan.

Asupan kalori yang turun juga bisa jadi alasan makan perlahan lainnya untuk bisa menurunkan berat badan. Sebuah studi membandingkan orang yang memiliki berat badan normal dan berat badan yang berlebih kecepatann makannya berbeda. Pada seseorang diteliti menandakan orang yang makannya lebih lambat akan merasa kenyang lebih lama. Hanya ada beberapa orang saja yang merasa lapar kembali setelah 60 menit makan perlahan.

Penelitian lain yang mengamati orang diabetes mengungkapkan selama penelitian saat itu orang yang diteliti mengaku makan dengan kecepatan normal, sepertiganya mengaku makan cepat. Orang yang makan secara perlahan hanya tujuh persen. Dibandingkan dengan orang-orang yang makan cepat, orang yang makan dengan kecepatan normal memiliki kemungkinan 29 persen lebih kecil untuk mengalami obesitas. Sedangkan orang yang makan perlahan 42 persen lebih kecil mengalami obesitas.

Para peneliti mengungkapkan bahwa makan cepat dikaitkan dengan gangguan toleransi glukosa dan resistensi insulin, yang bisa memengaruhi metabolisme dan pembakaran lemak. Orang yang makan cepat akan terus menambah porsi makan meski mereka telah mengonsumsi kalori yang cukup. Sementara orang yang makan lambat merasa kenyang dengan lebih sedikit makanan secara keseluruhan.

Originally posted 2021-01-25 15:00:58.