Jejak Kejayaan Sriwijaya: Sang Pendiri Imperium Maritim Nusantara

kerajaan sriwijaya pendiri

Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan maritim terbesar di Nusantara. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-7 dan berpusat di Palembang, Sumatera Selatan. Pendirinya adalah Dapunta Hyang Sri Jayanasa, seorang raja dari wangsa Syailendra.

Kerajaan Sriwijaya menguasai jalur perdagangan laut antara Tiongkok dan India. Kerajaan ini juga menjadi pusat penyebaran agama Buddha di Nusantara. Pada masa jayanya, Kerajaan Sriwijaya memiliki wilayah yang sangat luas, meliputi seluruh Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan sebagian Semenanjung Malaya.

Pendirian Kerajaan Sriwijaya oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa merupakan sebuah peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Kerajaan ini menjadi salah satu kerajaan terbesar dan terkuat di Nusantara, serta menjadi pusat penyebaran agama Buddha. Kerajaan Sriwijaya juga menjadi salah satu kerajaan maritim terbesar di dunia, dan menguasai jalur perdagangan laut antara Tiongkok dan India.

Kerajaan Sriwijaya didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa pada abad ke-7. Kerajaan ini berpusat di Palembang, Sumatera Selatan, dan menguasai wilayah yang luas meliputi sebagian besar Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya. Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan maritim terbesar di Nusantara dan menjadi pusat penyebaran agama Buddha.

Kerajaan Sriwijaya: Sebuah Kerajaan Maritim yang Berjaya di Nusantara

Pendahuluan

Dalam sejarah Nusantara, Kerajaan Sriwijaya berdiri kokoh sebagai salah satu kerajaan maritim yang paling berpengaruh. Didirikan pada abad ke-7, kerajaan ini berhasil menguasai jalur perdagangan laut di Selat Malaka dan sekitarnya, menghubungkan Asia Tenggara dengan India dan Cina. Kejayaannya bertahan selama berabad-abad, meninggalkan jejak sejarah yang tak terlupakan.

Berdirinya Kerajaan Sriwijaya

Asal Mula Pendirian Kerajaan Sriwijaya


[Image of Sriwijaya Kingdom Founders]

Kerajaan Sriwijaya didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa, seorang raja dari Kerajaan Malayu yang terletak di Sumatera bagian selatan. Pada tahun 671, Dapunta Hyang Sri Jayanasa menaklukkan Kerajaan Sriwijaya dan menjadikannya sebagai pusat pemerintahan barunya.

Proses Pembentukan Kerajaan Sriwijaya

Dapunta Hyang Sri Jayanasa berhasil menyatukan berbagai kerajaan kecil di Sumatera bagian selatan dan membentuk Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan ini kemudian berkembang pesat menjadi kerajaan maritim yang kuat dan berpengaruh di Nusantara.

Masa Kejayaan Kerajaan Sriwijaya

Ekspansi Kerajaan Sriwijaya

Pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa, Kerajaan Sriwijaya mengalami masa kejayaannya. Raja Balaputradewa menaklukkan berbagai kerajaan di Jawa, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya, sehingga wilayah Kerajaan Sriwijaya semakin luas.

Kemajuan Ekonomi dan Perdagangan

Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat perdagangan internasional di Nusantara. Pelabuhan-pelabuhan Sriwijaya ramai dikunjungi oleh pedagang-pedagang dari berbagai negara, seperti India, Cina, dan Arab. Kerajaan Sriwijaya juga berperan sebagai penghubung jalur perdagangan antara Asia Tenggara dan Cina.

Perkembangan Agama Buddha

Agama Buddha berkembang pesat di Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat pendidikan agama Buddha di Nusantara. Banyak pelajar dari berbagai negara datang ke Sriwijaya untuk mempelajari agama Buddha.

Kemunduran dan Kejatuhan Kerajaan Sriwijaya

Konflik Internal

Pada abad ke-10, Kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran. Kerajaan ini dilanda konflik internal dan pemberontakan dari daerah-daerah bawahannya.

Serangan dari Kerajaan Chola

Pada tahun 1025, Kerajaan Sriwijaya diserang oleh Kerajaan Chola dari India Selatan. Serangan ini berhasil menaklukkan Kerajaan Sriwijaya dan mengakhiri kejayaannya.

Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Candi Muara Takus

Candi Muara Takus merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang paling terkenal. Candi ini terletak di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Candi Muara Takus dibangun pada abad ke-9 dan merupakan salah satu candi tertua di Indonesia.

Prasasti Kedukan Bukit

Prasasti Kedukan Bukit merupakan prasasti yang ditemukan di Kabupaten Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Prasasti ini dibuat pada tahun 683 dan merupakan salah satu prasasti tertua di Indonesia. Prasasti Kedukan Bukit berisi tentang sejarah Kerajaan Sriwijaya dan pendirinya, Dapunta Hyang Sri Jayanasa.

Kesimpulan

Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan maritim yang paling berpengaruh di Nusantara. Kejayaannya bertahan selama berabad-abad, meninggalkan jejak sejarah yang tak terlupakan. Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat perdagangan internasional, pusat pendidikan agama Buddha, dan pusat kebudayaan di Nusantara.

FAQ

  1. Siapa pendiri Kerajaan Sriwijaya?

Dapunta Hyang Sri Jayanasa adalah pendiri Kerajaan Sriwijaya.

  1. Kapan Kerajaan Sriwijaya berdiri?

Kerajaan Sriwijaya berdiri pada tahun 671.

  1. Apa saja peninggalan Kerajaan Sriwijaya?

Candi Muara Takus dan Prasasti Kedukan Bukit merupakan beberapa peninggalan Kerajaan Sriwijaya.

  1. Mengapa Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran?

Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran karena konflik internal dan serangan dari Kerajaan Chola.

  1. Kapan Kerajaan Sriwijaya runtuh?

Kerajaan Sriwijaya runtuh pada tahun 1025.

.