Jejak Kebesaran Kerajaan Sriwijaya, Pusat Perdagangan dan Budaya Nusantara

kerajaan sriwijaya cerita tentang

Di zaman dahulu kala, terdapat kerajaan maritim yang kuat dan disegani di Nusantara. Kerajaan apakah itu? Kerajaan Sriwijaya, itulah jawabannya. Dalam tulisan ini, kita akan membahas kerajaan Sriwijaya, cerita tentang kejayaan dan keruntuhannya, serta peninggalan sejarahnya yang masih bisa kita saksikan hingga saat ini.

Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang berpusat di Sumatera Selatan, Indonesia. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad ke-7 Masehi dan mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-10 hingga ke-11 Masehi. Sriwijaya menguasai jalur perdagangan laut di Selat Malaka dan menjadi pusat perdagangan internasional di Nusantara. Namun, pada abad ke-13 Masehi, kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh pada abad ke-14 Masehi.

Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan yang sangat penting dalam sejarah Indonesia. Kerajaan ini telah meninggalkan banyak sekali peninggalan sejarah yang hingga saat ini masih bisa kita saksikan. Beberapa peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya yang terkenal antara lain Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Ratu Boko. Ketiga candi ini merupakan saksi bisu kejayaan Kerajaan Sriwijaya di masa lalu.

Dalam perjalanan sejarahnya, Kerajaan Sriwijaya pernah mengalami masa kejayaan dan masa keruntuhan. Namun, kerajaan ini telah meninggalkan warisan yang sangat penting bagi Indonesia. Peninggalan sejarah Kerajaan Sriwijaya merupakan bukti nyata kejayaan bangsa Indonesia di masa lalu.

Kerajaan Sriwijaya: Kisah Kejayaan dan Kejatuhan Sebuah Kerajaan Maritim yang Perkasa

Kerajaan Sriwijaya, sebuah kerajaan maritim yang pernah berjaya di Nusantara pada abad ke-7 hingga ke-13, menyimpan kisah kejayaan dan kejatuhan yang penuh dengan intrik, persaingan, dan pergolakan. Kerajaan yang berpusat di Palembang, Sumatera Selatan ini, meninggalkan jejak-jejak sejarah yang memukau dan menjadi bagian penting dari identitas bangsa Indonesia.

Asal-Usul dan Masa Kejayaan Sriwijaya

https://tse1.mm.bing.net/th?q=Kerajaan+Sriwijaya

Asal-usul Kerajaan Sriwijaya masih belum sepenuhnya jelas. Namun, beberapa prasasti dan catatan sejarah menunjukkan bahwa kerajaan ini berdiri pada abad ke-7 Masehi. Pendiri Sriwijaya diperkirakan adalah Dapunta Hyang Sri Jayanasa, seorang raja dari Wangsa Syailendra.

Di bawah kepemimpinan Dapunta Hyang Sri Jayanasa, Sriwijaya berhasil memperluas wilayah kekuasaannya hingga ke seluruh Sumatera, Semenanjung Malaya, dan sebagian Jawa. Kerajaan ini menjadi pusat perdagangan dan pelayaran yang penting di Nusantara, sekaligus menjadi salah satu kerajaan maritim terkuat di Asia Tenggara.

Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-10 hingga ke-11 Masehi. Pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa, Sriwijaya berhasil menaklukkan Kerajaan Medang Kamulan di Jawa Tengah dan menjadikannya sebagai bagian dari wilayah kekuasaan Sriwijaya.

Ekonomi dan Perdagangan Sriwijaya

https://tse1.mm.bing.net/th?q=Sriwijaya+pusat+perdagangan

Ekonomi Sriwijaya sangat bergantung pada perdagangan. Kerajaan ini menguasai jalur perdagangan laut antara Cina, India, dan Asia Tenggara. Sriwijaya juga menjadi pusat perdagangan rempah-rempah, gading, dan hasil-hasil hutan lainnya.

Sebagai kerajaan maritim, Sriwijaya memiliki armada laut yang kuat. Armada laut Sriwijaya tidak hanya digunakan untuk perdagangan, tetapi juga untuk menaklukkan kerajaan-kerajaan lain dan menjaga keamanan wilayah kekuasaannya.

Agama dan Kebudayaan Sriwijaya

https://tse1.mm.bing.net/th?q=agama+kerajaan+sriwijaya

Masyarakat Sriwijaya menganut agama Buddha dan Hindu. Kedua agama ini hidup berdampingan secara damai dan saling mempengaruhi. Hal ini tercermin dalam berbagai peninggalan sejarah Sriwijaya, seperti candi, prasasti, dan patung-patung yang memadukan unsur-unsur Buddha dan Hindu.

Sriwijaya juga memiliki kebudayaan yang tinggi. Kerajaan ini menjadi pusat pendidikan dan penyebaran ilmu pengetahuan. Banyak pelajar dari berbagai daerah datang ke Sriwijaya untuk belajar agama, bahasa, dan ilmu-ilmu lainnya.

Masa Kejatuhan Sriwijaya

https://tse1.mm.bing.net/th?q=kerajaan+sriwijaya+masa+kejatuhan

Pada abad ke-13, Kerajaan Sriwijaya mulai mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

  • Serangan dari Kerajaan Chola: Kerajaan Chola dari India Selatan menyerang Sriwijaya pada tahun 1025 Masehi. Serangan ini berhasil menaklukkan Sriwijaya dan menjarah ibu kotanya, Palembang.
  • Perang Saudara: Setelah serangan Kerajaan Chola, Sriwijaya dilanda perang saudara antara dua orang pangeran, yaitu Sanggramawijaya dan Dharmawijaya. Perang saudara ini berlangsung selama bertahun-tahun dan melemahkan kekuatan Sriwijaya.
  • Berdirinya Kerajaan Singhasari: Pada abad ke-13, Kerajaan Singhasari di Jawa Timur mulai bangkit. Kerajaan ini berhasil menaklukkan beberapa wilayah Sriwijaya di Jawa dan Sumatera.

Pada tahun 1288 Masehi, Kerajaan Sriwijaya akhirnya runtuh setelah diserang oleh pasukan Kerajaan Singhasari di bawah pimpinan Kertanegara. Sriwijaya pun lenyap dari peta sejarah Nusantara.

Jejak-Jejak Sriwijaya

https://tse1.mm.bing.net/th?q=kerajaan+sriwijaya+peninggalan

Meskipun Kerajaan Sriwijaya telah runtuh, namun jejak-jejak kejayaannya masih dapat ditemukan hingga saat ini. Beberapa peninggalan Sriwijaya yang terkenal antara lain:

  • Candi Muara Takus: Candi Muara Takus terletak di Kabupaten Kampar, Riau. Candi ini merupakan salah satu candi tertua di Indonesia dan diperkirakan dibangun pada abad ke-7 Masehi.
  • Prasasti Kedukan Bukit: Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di Kabupaten Palembang, Sumatera Selatan. Prasasti ini berisi catatan tentang sejarah Kerajaan Sriwijaya dan merupakan salah satu prasasti tertua di Indonesia.
  • Relief Karmawibhangga: Relief Karmawibhangga terletak di Candi Borobudur, Jawa Tengah. Relief ini menggambarkan kehidupan setelah kematian menurut ajaran Buddha dan merupakan salah satu karya seni terindah di dunia.

Kesimpulan

Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan maritim terkuat di Nusantara pada abad ke-7 hingga ke-13 Masehi. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-10 hingga ke-11 Masehi, tetapi kemudian mengalami kemunduran dan runtuh pada abad ke-13 Masehi. Meskipun demikian, jejak-jejak kejayaan Sriwijaya masih dapat ditemukan hingga saat ini dan menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia.

FAQ:

  1. Apa penyebab utama kejatuhan Kerajaan Sriwijaya?

Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran dan runtuh karena berbagai faktor, antara lain serangan dari Kerajaan Chola, perang saudara, dan berdirinya Kerajaan Singhasari.

  1. Apa saja peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang masih dapat ditemukan hingga saat ini?

Peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang masih dapat ditemukan hingga saat ini antara lain Candi Muara Takus, Prasasti Kedukan Bukit, dan Relief Karmawibhangga.

  1. Di mana letak pusat Kerajaan Sriwijaya?

Pusat Kerajaan Sriwijaya berada di Palembang, Sumatera Selatan.

  1. Siapa yang mendirikan Kerajaan Sriwijaya?

Pendiri Kerajaan Sriwijaya diperkirakan adalah Dapunta Hyang Sri Jayanasa, seorang raja dari Wangsa Syailendra.

  1. Apa agama yang dianut oleh masyarakat Kerajaan Sriwijaya?

Masyarakat Kerajaan Sriwijaya menganut agama Buddha dan Hindu.

Video Sejarah Singkat Kerajaan Sriwijaya