**Gelap Gulita Masa Penjajahan: Perjuangan Indonesia Menuju Kemerdekaan**

sejarah indonesia kelas 12 semester 2 bab 4

Tahukah Anda bahwa sejarah Indonesia sangat kaya dan penuh dengan peristiwa penting? Setiap periode sejarah memiliki cerita dan pelajaran yang dapat kita petik. Salah satu periode yang paling penting dalam sejarah Indonesia adalah masa kemerdekaan, yaitu setelah berakhirnya Perang Dunia II.

Perang Dunia II berakhir pada tahun 1945, dan Indonesia pun akhirnya merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945. Namun, kemerdekaan Indonesia tidak diraih dengan mudah. Banyak perjuangan dan pengorbanan yang harus dilakukan oleh para pahlawan bangsa kita. Di dalam bab 4 sejarah Indonesia kelas 12 semester 2, kita akan membahas tentang masa kemerdekaan Indonesia dan berbagai peristiwa penting yang terjadi pada masa itu.

Bab 4 sejarah Indonesia kelas 12 semester 2 bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada siswa tentang sejarah Indonesia pada masa kemerdekaan. Dengan mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat memahami bagaimana Indonesia bisa merdeka, serta berbagai tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia setelah merdeka.

Pada bab 4 sejarah Indonesia kelas 12 semester 2, kita akan membahas tentang berbagai peristiwa penting yang terjadi pada masa kemerdekaan Indonesia, seperti:

  • Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
  • Perang Kemerdekaan Indonesia
  • Konferensi Meja Bundar
  • Pemilu pertama di Indonesia
  • Pemberontakan PRRI/PERMESTA
  • Gerakan 30 September 1965
  • Orde Baru

Dengan mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat memahami bagaimana Indonesia bisa merdeka, serta berbagai tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia setelah merdeka.

<center> Sejarah Indonesia Kelas 12 Semester 2 Bab 4

Sejarah Indonesia Kelas 12 Semester 2 Bab 4: Masa Orde Baru

Latar Belakang Orde Baru

Orde Baru merupakan periode pemerintahan Presiden Soeharto yang berlangsung selama 32 tahun, dari tahun 1966 hingga 1998. Orde Baru ditandai dengan stabilitas politik dan ekonomi, namun juga diiringi dengan otoritarianisme dan pelanggaran hak asasi manusia.

Orde Baru lahir sebagai respons terhadap kekacauan politik dan ekonomi pada masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Pada tahun 1965, terjadi peristiwa Gerakan 30 September (G30S) yang menewaskan tujuh perwira tinggi Angkatan Darat. Peristiwa ini diikuti dengan pembantaian massal terhadap anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) dan simpatisannya.

Dalam situasi chaos tersebut, Mayor Jendral Soeharto yang menjabat sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) mengambil alih kekuasaan. Soeharto mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) yang memberikan mandat kepada Soeharto untuk mengambil tindakan untuk memulihkan keamanan dan ketertiban.

Kebijakan Orde Baru

Setelah mengambil alih kekuasaan, Soeharto menerapkan berbagai kebijakan untuk memulihkan stabilitas politik dan ekonomi. Kebijakan-kebijakan tersebut antara lain:

  • Pemulihan Keamanan dan Ketertiban

Soeharto melakukan operasi militer untuk menumpas pemberontakan-pemberontakan yang terjadi di berbagai daerah. Selain itu, Soeharto juga melakukan penangkapan massal terhadap aktivis politik dan mahasiswa yang dianggap subversif.

  • Pembangunan Ekonomi

Soeharto menerapkan kebijakan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi. Kebijakan-kebijakan tersebut antara lain deregulasi, debirokratisasi, dan liberalisasi. Soeharto juga membuka pintu lebar-lebar bagi investasi asing dan bantuan luar negeri.

Pembangunan Ekonomi Orde Baru

  • Program Keluarga Berencana (KB)

Soeharto juga menerapkan program KB untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Program KB ini dilaksanakan secara masif dan berhasil menurunkan angka kelahiran di Indonesia.

  • Pembangunan Infrastruktur

Soeharto juga melakukan pembangunan Infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur yang dibangun antara lain jalan raya, jembatan, pelabuhan, dan bandara.

Dampak Orde Baru

Kebijakan-kebijakan Orde Baru berhasil membawa perbaikan ekonomi dan stabilitas politik. Namun, Orde Baru juga diiringi dengan otoritarianisme dan pelanggaran hak asasi manusia.

  • Dampak Positif

Orde Baru berhasil membawa perbaikan ekonomi dan stabilitas politik. Pada masa Orde Baru, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Selain itu, Orde Baru juga berhasil mengendalikan inflasi dan meningkatkan pendapatan per kapita.

  • Dampak Negatif

Orde Baru juga diiringi dengan otoritarianisme dan pelanggaran hak asasi manusia. Soeharto memerintah dengan tangan besi dan membatasi kebebasan berpendapat dan berekspresi. Selain itu, pada masa Orde Baru juga terjadi banyak pelanggaran hak asasi manusia, seperti penangkapan massal, penyiksaan, dan pembunuhan.

Dampak Negatif Orde Baru

Keruntuhan Orde Baru

Orde Baru berakhir pada tahun 1998 setelah terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia. Krisis ekonomi ini berawal dari krisis keuangan di Asia pada tahun 1997. Krisis ekonomi ini menyebabkan banyak perusahaan Indonesia bangkrut dan pengangguran meningkat.

Krisis ekonomi ini memicu terjadinya demonstrasi besar-besaran yang menuntut Soeharto untuk mundur. Pada tanggal 21 Mei 1998, Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden dan digantikan oleh BJ Habibie.

Kesimpulan

Orde Baru merupakan periode pemerintahan Presiden Soeharto yang berlangsung selama 32 tahun. Orde Baru ditandai dengan stabilitas politik dan ekonomi, namun juga diiringi dengan otoritarianisme dan pelanggaran hak asasi manusia. Orde Baru berakhir pada tahun 1998 setelah terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia.

FAQs:

  1. Apa yang melatarbelakangi terjadinya Orde Baru?

Orde Baru lahir sebagai respons terhadap kekacauan politik dan ekonomi pada masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno.

  1. Apa saja kebijakan-kebijakan yang diterapkan Soeharto selama Orde Baru?

Kebijakan-kebijakan yang diterapkan Soeharto selama Orde Baru antara lain pemulihan keamanan dan ketertiban, pembangunan ekonomi, program KB, dan pembangunan Infrastruktur.

  1. Apa saja dampak positif dan negatif dari Orde Baru?

Dampak positif dari Orde Baru antara lain perbaikan ekonomi dan stabilitas politik. Dampak negatif dari Orde Baru antara lain otoritarianisme dan pelanggaran hak asasi manusia.

  1. Bagaimana Orde Baru berakhir?

Orde Baru berakhir pada tahun 1998 setelah terjadinya krisis ekonomi yang melanda Indonesia.

  1. Apa saja warisan Orde Baru yang masih dapat dirasakan hingga saat ini?

Warisan Orde Baru yang masih dapat dirasakan hingga saat ini antara lain pembangunan Infrastruktur, program KB, dan stabilitas politik.

.